21 April 1988 14.45 WIB Kaum Pendaki Tebing/Gunung menyatakan Pembentukan Federasi Pemanjat Gunung Indonesia di Tugu Monas. DOkumen ini pada perjalanannya berubah menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia. Dan hingga ini federasi pendaki gunung masih belum keliatan.
Tahun 1989,
dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah dengan gugurnya salah
satu pemanjat terbaik: Sandy Febriyanto, terjatuh di Tebing Pawon, Citatah, Bandung. Tapi tak
lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu
pencetakan prestasi panjat tebing di bumi pertiwi ini, seperti: Ekspedisi Putri
Lipstick Aranyacala memanjat Tebing Bambangpuang,
lalu dari Arek Arek Young Pioner Malang memanjat Tebing Gajah Mungkur
di seputaran Kawah Gunung Kelud, Kelompok Mega dari Univeritas Taruma
Negara mengadakan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing yang merambah
tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur dan berakhir di Uluwatu, Bali.
dalam waktu hampir sebulan, ini merupakan marathon panjat tebing pertama di
Indonesia.
Pada tahun ini(1989) tak kurang sepuluh kejuaraan panjat tebing
diselenggarakan, beberapa yang besar diantaranya: Unpad Bandung, Tri Sakti
Jakarta, ISTN Jakarta, Markas Kopassus Grup I di Serang, dua kali oleh Trupala
Jakarta (Balai Sidang Ancol). Kelompok Kapa Ul dan Geologi ITB. Di akhir tahun
1989, ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono yang melakukan pemanjatan solo di
Tebing Tower III Parang, ini merupakan artificial solo Climbing pertama pada
tebing besar di Indonesia.
Tahun 1990,
Lomba Panjat Dinding Nasional (LPDN) di gelar di Jakarta, dengan ketinggian 15
meter dan dibangun empat sisi. Pada tahun ini pula, Pataga Jakarta mendaki
Puncak Carstenz Pyramide dan Puncak Jaya.
Tahun 1991,
Rapat Paripurna Nasional FPTI yang pertama di selenggarakan di Puncak Jabar.
Pada tahun ini, untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlit panjat tebing
di kejuaraan Oceania- Australia, empat atlit yang dikirim hanya Andreas dan Deden
Sutisna yang mendapat peringkat keempat dan lima. Dengan keikutsertaan ini
membuka mata dunia panjat tebing Internasional, bahwa Indonesia sudah
memepunyai atlit panjat tebing berskala Internasional. FPTI mengeluarkan
peraturan panjat dinding pertama dan Pengda FPTI Jatim bekerjasama dengan
Impala Univeritas Merdeka Malang yang mengadakan Climbing Party di Lembah Kera, diikuti oleh
puluhan pemanjat, membuat jalur-jalur pada Lembah Kera dan diskusi panjat
tebing.
Gabungan tim panjat tebing Putri yang terdiri dari Atlet
Aranyacala Trisakati, Mahitala Unpar dan IKIP Bandung Mengadakan pemanjatan di Half Dome,
AS. Ekspedisi pemanjatan putri tahun 1991 di Cima, Ovest, Italy. Pada tahun ini
pula tercatat beberapa kecelakaan di dinding panjat: Zainudin tewas di
Samarinda karena tidak memasang pengaman, tiga pemanjat lagi jatuh dan cedera
(lumpuh dan patah tulang), semua kejadian tersebut disebabkan oleh tidak
diikutinya prosedur keselamatan pemanjatan. Satu prestasi lagi dilakukan oleh
Maully MW Wibowo, melakukan pemanjatan solo (free solo) pertama di Bambapuang.
Tahun 1992,
Kejurnas Panjat Tebing I, di selenggarakan di Padang. Tampil sebagai juara
adalah kontingen dari Jakarta. Ronald Marimbing dan Panji Santoso mengikuti
Asian Championship di Seoul.
Sementara Mamay S, Salim dan Maully MW Wibowo mengikuti kursus Juri dan Pembuat
Jalur disambung dengan Rapat CICE Asia. Budi Cahyono, yang dikontrak oleh
perusahaan Rokok, berangkat ke Taiwan untuk melakukan Pemanjatan Iklan. FPTI
diterima secara resmi menjadi anggota UIAA, disusul dengan pengiriman ke Rapay
CICE Asia di Hongkong.
Pada tahun 1994,
Tim FPTI gagal berangkat ke Fixroy dan Aconcagua.
Secara resmi FPTI menjadi Anggota KONI yang ke 50. Ronald M dan Nunun Masruruh
menduduki peringkat ke sembilan dan keduabelas di kejuaraan Asia ke III di
Jepang, sementara Hendricus Mutter rapat CICE di Jepang. Mamay S’Salim dan
Kresna Huiarna melakukan pembuatan jalur di tebing-tebing Taiwan.
Tahun 1995,
Rapat Paripuma Nasional FPTI III, terselenggara di Kaliurang, Yogyakarta.
Kejumas Panjat Tebing ke III diadakan di Alun-alun Utara Yogyakarta, dan Juara
Umum diboyong oleh DKI Jakarta dengan menggeser kontingen Jawa Barat
dan Sumatra
Barat. Dalam Kejumas III ini pula mulai dilombakan kelas panjat Speed yang
pertama diadakan di Indonesia. Masih pada bulan yang sama, tahun 1995, di
Yogyakarta diadakan pula kursus Juri dan Pembuat Jalur, diikuti oleh Pengurus
Pengda FPTI series dari ABRI dan Pramuka.
Pada tahun 1997,
Asmujiono dan disusul Missirin (Kopassus) yang tergabung dalam expedisi
gabungan sipil dan militer ke Puncak Everest, berhasil mencapai puncak dan
berhasil menjadi orang Asia Tenggara pertama yang mencapai Puncak Everest.
Tahun 2000,
panjat tebing resmi menjadi cabang olah raga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ke XV, di Surabaya
sebagai cabang olahraga mandiri. Pada tahun yang sama, Sekolah Vertical
Rescue angkatan pertama diselengggarakan oleh Perguruan Panjat Tebing
SKYGERS Indonesia dengan jenazah Roni Aral yang berhasil dievakuasi oleh tim vertical
rescue SKYGERS dari kedalaman 600m di Gunung
Cikuray, Jawa Barat.
Tahun 2001,
tim vertical rescue SKYGERS terlibat dalam evakuasi dua jenazah di Gunung
Salak, Jawa Barat. Pada tahun 2003, rekor baru pembuatan jalur panjat tebing alam terbanyak
tercipta sebanyak 400 buah jalur pemanjatan oleh Tedi Ixdiana. Tebing Siung di Kawasan
Yogjakarta digempur oleh tim SKYGERS , berakhir dengan terciptanya 45 jalur.
Tedi Ixdiana dan Tim MATRA membuat jalur free climbing pertama di Gunung
Krakatau, Selat Sunda.
Pada Tahun 2004,
Pemanjatan Tebing Pantai Jawa dan Bali oleh SKYGERS dan Tim EXPEDITION
METRO TV 2004. termasuk pemanjatan Tebing Mandu, Indonesia.
Tahun 2004 panjat tebing resmi menjadi cabang olahraga
yang memperebutkan medali di PON 2004. Sesuai SK FPTI No. 108/SKEP-PPFPTI/07.04
cabang panjat tebing pada PON 2004 memperebutkan 14 medali emas yaitu:
Perorangan kesulitan putra
Perorangan kesulitan putra
Perorangan kecepatan putra
Perorangan kecepatan putri
Perorangan jalur-pendek putra
Perorangan jalur-pendek putri
Beregu kesulitan putra
Beregu kesulitan putri
Beregu kecepatan putra
Beregu kecepatan putri
Beregu jalur-pendek putra
Beregu jalur-pendek putri
Beregu ganda-campuran kesulitan
Beregu ganda-campuran kecepatan
Tahun 2005,
Indonesia menggirimkan Tedi Ixdiana dan Murjayanti untuk mengikuti kejuaraan
panjat tebing alam “International Invitation Tournament”, di Huguan
Taihang Mountain Gorges, Chiangzhi, China. Pada tahun
yang sama pula, pemanjatan pada tujuh air terjun
di Indonesia diprakarsai oleh tim EXPEDITION-MERTO TV dan SKYGERS.
Pedoman Kompetisi (PDK) Panjat Tebing Indonesia diterbitkan. PDK
berisi peraturan untuk mempersiapkan dan menjalankan kompetisi panjat tebing
yang sangat komprehensif. Isi PDK mengacu pada Competition Rules yang
dikeluarkan oleh UIAA.
Tahun 2006 Sirkuit
Panjat Tebing Indonesia pertama kali digelar di Musi Banyuasin. Amri
(Jawa Barat) dan Emi Zainah (DKI Jakarta) sebagai juara untuk nomor lead putra
dan putri. Nomor kecepatan putra dan putri dijuarai oleh Abudzar Yulianto (Jawa
Timur) dan Evi Neliwati (Jawa Timur), sedangkan nomor Jalur-pendek keluar
sebagai juara pertama adalah kembali Abudzar Yulianto dan Hj WIlda keduanya
mewakili propinsi Jawa Timur.
Sirkuit Panjat Tebing Indonesia II dilakukan di Samarinda,
Kalimantan Timur pada tanggal 1 September 2006. Pada sirkuit ini pertama kali
dilombakan kompetisi untuk para pemanjat dari kalangan militer/kepolisian
dimana Praka Bobby Sahanaya (Denarhanud Rudal 002 Bontang) keluar sebagai juara
di nomor kecepatan sedangkan untuk nomor kecepatan peringkat pertama diraih
oleh Agus Setiawan (Brimob Satuan III/Pelopor Kelapa Dua Jakarta).
Tahun 2007 FPTI menggelar Musyawarah Nasional yang
menghasilkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah
menyesuaikan dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional (UU No. 3 tahun 2005).
Evi Neliwati mencatatkan
namanya sebagai pemanjat tebing Indonesia pertama yang meraih peringkat pertama
pada Seri Kejuaraan Dunia (World Cup Series) 2007 yang dilaksanakan di
Singapura. Evi menyisihkan saingan terberatkan dari Rusia. Catatan ini seolah
menghapus kutukan bahwa para pemanjat kita seperti Etta Handrawati, Erianto
Rojak dan lainnya yang selalu kalah dari para pemanjat Rusia.
Pada PON 2008 Kalimantan Timur, cabang
olahraga panjat tebing memperebutkan 21 medali emas dari nomor perorangan dan
beregu. May 2010 Sport Climbing
resmi menjadi cabang olahraga resmi SEA Games 2011, hal ini diputuskan dalam
Pertemuan the SEA Games Federation di Jakarta 30 May 2010. Berita Gembira
merupakan hasil dari perjualan panjang komunitas panjat tebing se-Asia Tenggara
yang dimotori oleh The
Southeast Asia Climbing Federaion (SEACF) sejak terbentukan lembega
tersebut tahun 1996 di Jakarta.
Pada 2011 panjat tebing pertama kali menjadi cabang
olahraga yang memperebutkan medali yaitu sebanyak 10 medali emas pada SEA Games
2011 Palembang, Indonesia. Keputusan itu dihasilkan pada pertemuan the SEA
Games Federation Maret 2011 di Bali, Indonesia.
13 Nopember 2011 Aan Aviansyah (21) atlit
panjat tebing Indonesi berhasil mengukirkan namanya sebagai atlit pertama yang
meraih medali emas pada cabang olahraga Panjat Tebing pada ajang SEA Games XXVI
2011 di Jakabaring, Palembang, Sumetara Selatan. Tim panjat tebing Indonesia
meraih 9 dari 10 emas yang diperebutkan, hasil ini menjadi penghalang utama
cabang panjat tebing pada SEA Games berikutnya.
Pemandu WIsata Panjat Tebing: Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Wisata Panjat Tebing terbit sesuai Surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.194 Tahun 2011. Standar ini
sejatinya untuk memastikan bahwa tebing-tebing Indonesia akan menjadi target
tujuan wisata global dan pemandu pemanjatan adalah anak bangsa sendiri.
No comments:
Post a Comment